Anggota DPRD: Seharusnya Pengelola Parkir Medan Mall Tiru Millenium Plaza - Tribun Medan

Laporan Wartawan Tribun Medan, Hendrik Naipospos

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Penolakan terhadap tarif parkir progresif yang diberlakukan PT Brahma Debang Kencana (BDK) di kawasan Medan Mall dan Pusat Pasar terus berlangsung.

Menilik hal ini anggota Komisi D DPRD Medan Godfried Effendi Lubis meminta PT BDK belajar pengelolaan parkir dari Millenium Plaza dan Cambridge.

Menurutnya pusat pembelanjaan dan apartemen ini sama-sama mengacu pada Perda Nomor 1 tahun 2017 tentang Pajak Parkir namun keduanya mererapkan parkir flat (tetap) yakni Rp 3000 hingga Rp 5000, bukan parkir progresif dengan biaya maksimal mencapai Rp 20 ribu dan Rp 25 ribu.

Baca: Lakukan Pungli di KSOP Belawan, Sabiran Ansar Dituntut Hukuman 2 Tahun Penjara

Baca: Kepala Pusat Pasar akan Perjuangkan Karyawan Tak Dibebankan Parkir Progresif

Baca: Dirut PD Pasar: Aneh! Di Pasar Tradisional Kok Kena Tarif Parkir Progresif

"Jangan dipaksakan progresif kalau memberatkan masyarakat. Di sana ada pasar tradisional loh. Apartemen mewah seperti Cambridge saja pakai tarif parkir flat, Millenium Plaza juga seperti itu," jelas Godfried sembari menyebutkan bahwa Berastagi Supermarket, Suzuya, dan Maju Bersama sama sekali tak mengutip parkir, Kamis (15/6/2017).

Menurut Godfried, PT BDK ingin mencari keuntungan sebesar-besarnya dari pengelolaan parkir, padahal pihak PT BDK tak memberikan fasilitas apapun.

Kontrak pengelolaan kawasan Medan Mall dan Pusat Pasar oleh PT BDK akan berakhir pada 2020, ia pun menyarankan pemko untuk tak kembali memberikan mandat ke PT BDK untuk mengelola kawasan tersebut.

"Kalau kita lihat mereka (PT BDK) itu egois. Pungut progresif tapi fasilitas parkir tak ada, Gak usah diperpanjang lagi, banyak orang mau mengelola itu. Selesai lebaran ini pedagang pasti demonstrasi," pungkasnya.(*)

Let's block ads! (Why?)